HARIANMERCUSUAR.com - PKB Sulteng menargetkan meraih minimal dua kursi di DPRD provinsi pada Pemilu 2014. PKB juga mengincar satu kursi di DPR RI. Untuk perolehan kursi di DPRD kabupaten/kota, PKB menargetkan jumlah berbeda-beda, sesuai kondisi perpolitikan masing-masing daerah.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPW PKB Sulteng, Zainal Daud, disela-sela kesibukannya mempersiapkan musyawarah pimpinan wilayah (Muspimwil), yang akan digelar hari ini (26/12).
"Itu target minimal kami. Sejumlah tokoh di PKB dan pimpinan cabang sudah menyatakan komitmennya untuk menambah perolehan kursi di daerah masing-masing. Otomatis ini akan berpengaruh pada perolehan suara di provinsi," kata Zainal seraya menyatakan dukacitanya atas berpulangnya ke rahmatullah Ketua Dewan Syuro PKB Sulteng, KH Syakir Hubaib, kemarin (25/12).
Zainal mengatakan, selama tiga kali Pemilu berturut-turut PKB hanya mampu memperoleh satu kursi di DPRD Provinsi. Meski demikian, kondisi tersebut lebih baik dibanding suara PKB secara nasional yang mengalami penurunan dari Pemilu ke Pemilu.
Menurut Zainal, beberapa daerah yang selama ini dukungan terhadap PKB cukup baik, akan tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan melalui berbagai pendekatan program, sehingga bisa menambah perolehan kursi di daerah masing-masing.
Di sejumlah kabupaten, PKB hanya mampu mendulang hingga dua kursi yakni di Kabupaten Buol, Parigi Moutong, Donggala dan Banggai. Sementara di ibu kota provinsi, PKB sudah dua periode berturut-turut tidak pernah mendapat satu kursi pun. "Pemilu 2014 nanti tidak ada lagi daerah yang mengalami kekosongan kursi dari PKB. Olehnya ini harus kita siapkan dengan matang," kata Zainal.
Optimisme Zainal, selain kerja keras dan konsolidasi seluruh jajaran pengurus dan kader PKB, para kyai Ormas terbesar Islam di Indonesia, Nahdatul Ulama (NU), juga banyak yang telah kembali menyalurkan aspirasi politiknya ke PKB. Secara nasional dikatakan Zainal, telah banyak kyai dan ulama NU yang bergabung kembali ke PKB, setelah sebelumnya sempat bergabung dalam partai politik lain. Hal itu diharapkan akan membawa peningkatan suara PKB dalam Pemilu 2014.
Ideologi yang dimiliki NU dan PKB memiliki kesamaan. Karena itu, keduanya akan senantiasa berjalan beriring dan saling bahu membahu dalam membangun bangsa dan negara.
Dikatakan Zainal, hal tersebut disampaikan Sekjen PBNU KH Marsudi Suhud, dalam acara Konsolidasi Nasional dan Sosialisasi Hasil Munas PBNU di Kantor DPP PKB, Minggu (30/9) silam.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPW PKB Sulteng, Zainal Daud, disela-sela kesibukannya mempersiapkan musyawarah pimpinan wilayah (Muspimwil), yang akan digelar hari ini (26/12).
"Itu target minimal kami. Sejumlah tokoh di PKB dan pimpinan cabang sudah menyatakan komitmennya untuk menambah perolehan kursi di daerah masing-masing. Otomatis ini akan berpengaruh pada perolehan suara di provinsi," kata Zainal seraya menyatakan dukacitanya atas berpulangnya ke rahmatullah Ketua Dewan Syuro PKB Sulteng, KH Syakir Hubaib, kemarin (25/12).
Zainal mengatakan, selama tiga kali Pemilu berturut-turut PKB hanya mampu memperoleh satu kursi di DPRD Provinsi. Meski demikian, kondisi tersebut lebih baik dibanding suara PKB secara nasional yang mengalami penurunan dari Pemilu ke Pemilu.
Menurut Zainal, beberapa daerah yang selama ini dukungan terhadap PKB cukup baik, akan tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan melalui berbagai pendekatan program, sehingga bisa menambah perolehan kursi di daerah masing-masing.
Di sejumlah kabupaten, PKB hanya mampu mendulang hingga dua kursi yakni di Kabupaten Buol, Parigi Moutong, Donggala dan Banggai. Sementara di ibu kota provinsi, PKB sudah dua periode berturut-turut tidak pernah mendapat satu kursi pun. "Pemilu 2014 nanti tidak ada lagi daerah yang mengalami kekosongan kursi dari PKB. Olehnya ini harus kita siapkan dengan matang," kata Zainal.
Optimisme Zainal, selain kerja keras dan konsolidasi seluruh jajaran pengurus dan kader PKB, para kyai Ormas terbesar Islam di Indonesia, Nahdatul Ulama (NU), juga banyak yang telah kembali menyalurkan aspirasi politiknya ke PKB. Secara nasional dikatakan Zainal, telah banyak kyai dan ulama NU yang bergabung kembali ke PKB, setelah sebelumnya sempat bergabung dalam partai politik lain. Hal itu diharapkan akan membawa peningkatan suara PKB dalam Pemilu 2014.
Ideologi yang dimiliki NU dan PKB memiliki kesamaan. Karena itu, keduanya akan senantiasa berjalan beriring dan saling bahu membahu dalam membangun bangsa dan negara.
Dikatakan Zainal, hal tersebut disampaikan Sekjen PBNU KH Marsudi Suhud, dalam acara Konsolidasi Nasional dan Sosialisasi Hasil Munas PBNU di Kantor DPP PKB, Minggu (30/9) silam.
Berpolitik dalam pandangan PKB maupun NU lanjut Zainal, untuk mempengaruhi kebijakan publik. Olehnya PKB tidak mengusung politik pragmatis. “Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat adalah cita-cita pendahulu kita yang harus diwujudkan. Inilah yang menjadi salahsatu tujuan kenapa PKB berdiri,” terang Zainal.
“Di Sulteng, pengurus NU sebagian besar PNS, sehingga tidak bisa berpolitik praktis. Kondisi ini berbeda dengan NU di Jawa yang berbasis di pesantren. Namun warga Nahdhiyin, tidak semua PNS. Olehnya, PKB berharap sinergi NU-PKB yang terbangun secara nasional juga terjadi di Sulteng. Jika sinergi NU-PKB berjalan sebagaimana yang terjadi di Jawa, Insya Allah akan mendongkrak suara PKB di Sulteng,” katanya.
PKB Sulteng rencananya hari ini menggelar Muspimwil. Kegiatan tersebut akan dihadiri dan dibuka Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar. Ketua DPW PKB Sulteng, Zainal Daud, kehadiran Muhaimin juga dimanfaatkan untuk konsolidasi pengurus dan kader PKB se Sulteng.
Muspimwil terang Zainal, akan membicarakan strategi dan persiapan PKB menyambut Pemilu 2014. “Rencananya kegiatan dilaksanakan tanggal 26 Desember 2012. Kita juga akan evaluasi hasil verifikasi yang sudah dilalui PKB. Muspimwil juga akan membahas rekruitmen kader penggerak partai untuk tugas lapangan dan saksi. Secara garis besar, lebih pada kesiapan PKB menghadapi Pemilu 2014,” ujar Zainal. TMU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar