Oleh karena itu, dibutuhkan kemauan semua pihak, terutama pemerintah untuk meningkatkan kedua aspek tersebut sebagai bagian dari komitmen membela dan memberdayakan mereka. Hal tersebut disampaikan Peggi Patrisia Pattipi Pattipi, anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) saat dihubungi (8/8/2012).
Menurut anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Papua ini, komitmen pemerintah untuk membela petani sangat ditunggu-tunggu secara nyata. "Mereka butuh dibela secara nyata", tegasnya.
Bentuk pembelaan yang harus dilakukan, terutama pemerintah adalah melalui tiga cara: Pertama, membuat kebijakan yang secara nyata memihak ke petani. Kedua, mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan teknologi peningkatan produk (hasil) pertanian dan Ketiga, mengendalikan harga.
"Ketiga aspek ini penting agar nasib petani menjadi lebih terberdaya dan makmur", tukas aktivis Muslimat NU ini.
Lebih lanjut, Peggi berharap agar pembelaan terhadap masyarakat Petani yang mayoritas masih miskin tersebut mutlak dilakukan, agar mereka makmur di negeri sendiri. "Bulan ini adalah bulan suci, seharusnya dapat meningkatkan komitmen kita untuk peka dan peduli kepada kaum miskin, terlebih kepada para petani kita", tegasnya.
Menyinggung kebijakan keanekaragaman hasil pertanian, Peggi sangat mengapresiasi. Hanya, perlu dilakukan sosialisasi secara terus menerus dan diterapkan secara tepat. "Kebijakan seperti ini penting ditindak lanjuti terus menerus dan merata, shingga kita terhindar dari krisis pangan sekaligus dapat merespon kearifan lokal", tandas Ketua DPC PKB Kabupaten Mimika ini.
Menurut Paggi, kebijakan ini akan berjalan baik, jika diikuti oleh adanya kebijakan terkait dengan stabilitas dan pengendalian harga. "Tanpa kebijakan seperti ini, maka petani sama saja terombang-ambing dan miskin", pungkasnya. (ugo)
Misbahol Munir
okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar